Berbelanja online di Indonesia adalah bisa dikatakan sebagai budaya baru masyarakat era milenial. Dimana Generasi muda Indonesia kini tak bisa dilepaskan dengan internet dan membuat mereka merasa lebih nyaman berbelanja secara online. Dalam survey yang dilakukan oleh statista menyatakan, golongan anak muda berusia 13-24 tahun yang menginginkan koneksi internet dimana saja dan kapan saja bahkan mencapai 73%.
Sumber Akses Internet Indonesia
Dengan semakin terjangkaunya Harga smartphone yang beredar telah membantu penetrasi internet di Indonesia yang berkisar di angka 34.9% dari total populasi, oleh Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) dikatakan pengguna Internet di Indonesia mencapai 88.1 juta pada 2014. Dan secara linear, pertumbuhan pengguna mobile internet di Indonesia juga mencapai 50.4% dari total pengguna Internet pada 2016 ini.
Terlebih dengan kecepatan rata rata internet yang meski tetap menjadi salah satu yang paling lambat di region Asia Pasifik. Dalam laporan q4 2015 oleh akamai menyatakan bahwa Indonesia mengalami kenaikan kecepatan internet 2 kali lipat dibanding pada tahun sebelumnya menjadi 3.9 Mbps.
Sedangkan untuk kecepatan dari mobile internet justru memberikan data yang mengejutkan, karena biasanya kecepatan broadband line biasanya akan lebih tinggi dibanding mobile internet. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya, mobile internet Indonesia justru memiliki rata rata kecepatan yang lebih baik dibanding fixed broadband, yakni dengan kecepatan sebesar 4,4Mbps.
Dari pengguna mobile internet tersebut bisa dirunut lagi bahwa kemudian diketahui UC browser menjadi raja mobile browser yang paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone di indonesia hingga maret 2016 dengan presentasi 61%. Hal tersebut dapat dimaklumi, karena UC Browser merupakan browser yang cukup populer di kalangan pengguna smartphone android yang prosentasi pengaksesan internet dari perangkat android mencapai 78.89%.
Penggunaan mobile internet di Indonesia memang masih di dominasi oleh berbagai situs jejaring sosial dengan 87,4% pengguna memanfaatkan akses internetnya untuk bersosialisasi di dunia maya. Sementara pemanfaatan internet untuk melakukan proses jual beli secara online masih berkisar di angka 11% (APJII), meski demikian angka tersebut dipastikan telah berkembang pesat pada 2016 ini, seiring boomingnya e-commerce di Indonesia.
Dari data diatas, kita bisa mengambil kesimpulan sederhana bahwa target audiens kita adalah generasi internet native usia muda dengan preferensi akses internet menggunakan smartphone berbasis android. Jadi manfaatkanlah secara maksimal berbagai teknologi mobile friendly untuk online shop anda, baik dengan cara mobile design ataupun responsive design. Dengan melakukan hal ini setidaknya anda telah menjadikan online store anda menjadi lebih accessible oleh lebih dari 50% pengguna internet di Indonesia.
Produk Potensial Untuk Dijadikan Peluang Toko Online
Setelah memiliki gambaran bagaimana anda akan membuat toko online anda, maka kini kita harus semakin spesifik menentukan apa saja yang bisa kita jual melalui online store. Dikatakan melalui data bahwa pengguna internet yang pernah melakukan pembelian secara digital dalam setahun terakhir (2015-2016) di Indonesia telah mencapai 30.8 juta pengguna.
Dalam profil pengguna internet di Indonesia yang dirilis oleh APJII pada 2014 yang lalu dapat kita ketahui bahwa belanja online tidak membuat naluri belanja wanita menjadi surut, dengan mendominasi belanja online dengan 58% diantaranya adalah kaum hawa. Dengan demikian hal ini menjadi sesuai dengan survey tentang komoditas belanja online yang dipuncaki oleh busana dengan 71.6% dan kosmetik di urutan kedua dengan 20%, selanjutnya disusul dengan gadget dengan 17.1% dan jasa travel menyusul dibawahnya dengan 9.7%.
menyeruaknya belanja jasa travel sebetulnya merupakan alternatif menjanjikan diluar berbagai produk konsumsi. Karena kini berbagai acara televisi seperti acara “my trip my adventure” dan berbagai news media yang memberikan porsi khusus untuk segmen traveling di dalam website mereka berhasil memancing minat travelling kaum menengah di indonesia.
Potensi Toko Online Yang Masih Terbuka Lebar
Setelah anda menelaah dengan baik berbagai faktor basis toko online dan produk apakah yang potensial untuk anda pasarkan, maka berikutnya adalah pemilihan jenis online shop yang paling tepat untuk anda. Mungkin beberapa dari anda akan bertanya tanya, mengapa harus bingung bingung menentukan platform online shop? kita pakai saja semua, agar kemungkinan laku produk kita tinggi.
Sah saja anda berpikiran demikian, tetapi cobalah anda bayangkan, dari berbagai macam platform marketplace yang ada, taruh anda memiliki 3 lapak di marketplace yang ada. Jumlah komoditi produk anda telah menyentuh angka ratusan item, ketika ada produk yang laku anda akan harus melakukan update ke 3 lapak anda tersebut, juga tentang stok yang ada, mulai dari tipe, warna, dan sebagainya.
Jika anda melakukan seperti yang diterangkan diatas, maka besar kemungkinan anda akan kerepotan menangani masalah pendataan dan menjadi kurang fokus, terutama bila anda menjalankan usaha anda secara one man show. Oleh karena itu putuskanlah platform yang akan anda jadikan fokus utama anda berjualan.
Untuk di Indonesia sendiri, dan masih bersumber dari APJII, jenis situs yang digunakan untuk berdagang paling banyak adalah melalui jejaring media sosial dipreferensikan oleh penjual sebanyak 64.9% responden. Dan untuk toko online berbentuk website pribadi masih berkisar di angka 2.2%.
Dengan tingkat minat penjual menggunakan toko online yang masih 2,2% itu mematahkan semangat anda dalam memiliki toko online sendiri?. Lihatlah baik baik, data tersebut adalah data preferensi dari para pedagang online, yang dalam kata lain berarti adalah peluang online shop anda masih terbuka lebar karena saingan anda masihlah jarang.
Kini kita coba lihat dari sisi konsumen ecommerce, dari data yang diperoleh dari sumber yang sama menyatakan bahwa jenis situs belanja ecommerce adalah toko online dengan preferensi 50,3%. Perhatikan kata belanja dalam kalimat diatas, berarti calon konsumen anda lebih banyak berada di ranah toko online, karena media sosial masih berada di bawah toko online dengan preferensi konsumen sebesar 43,1%.
Karena itu pemilihan pembuatan toko online berbentuk website pribadi adalah sebuah kesempatan untuk anda manfaatkan dalam masa pertumbuhan internet di Indonesia ini. Bisa juga didampingi dengan salah satu lapak di marketplace yang memiliki tautan ke online shop anda untuk katalog yang lebih lengkap merupakan pilihan terbaik anda untuk menjaring lebih banyak calon konsumen tanpa harus kehilangan fokus.
Sumber data: statista, APJII, AKAMAI
